Ad Code

Responsive Advertisement

Mengenal Penerbit Indie

PELATIHAN BELAJAR MENULIS GELOMBANG 21

Pertemuan ke 17 

Assalaamu 'Alaikum Warahmatullahii Wabarakaatuh

Syukur Alhamdulillah pada pertemuan ke 17 ini kita di isi dengan materi yang berhubungan dengan penerbit atau percetakan, pada pertemuan kali ini kembali Aam Nurhasanah akan membersamai dan mendampingi peserta selama kurang lebih durasi 120 menit, tema pertemuan kali ini akan membahas Mengenal Penerbit Indie.

Narasumber kita adalah Mukminin, S.Pd.,M.Pd Untuk mewujudkan itu  memang butuh ketekunan,  perjuangan dan juga tekad serta  motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis. Agar kita  terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis bisa menjadi motivasi agar sukses dalam berkarya.

Cara menulis dan menerbitkan buku:

1. Prawriting

  • Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dg peka terhadap sekitar ( Pay attention).
  • Penulis hrs kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
  • Penulis banyak membaca buku.
  • Penerbit mayor : mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
  • Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.
  • Penerbit mayor : Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
  • Penerbit indie : Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.
  • Penerbit mayor : Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.
  • Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).
  • Penerbit mayor : Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
  • Penerbit indie : Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.
  • Penerbit mayor : Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.
  • Penerbit indie : Umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll
  • Penerbit mayor : Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 
  • Penerbit indie : Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

2. Drafting

Penulis mulai menulis naskah buku sesuai  yang dengan apa yang dia sukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dg penuk kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.

3. Revisi

Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,   naskah mana yg perlu ditambahkan. 

4. Editting/ Swasunting

Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI. 

5. Publikasi  

Jika tulisan Anda yg berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku.

Pertanyaannya apakah kita sudah mempunyai pandangan penerbit yg akan menerbitkan buku kita? 

Jawabnya adalah penerbit Independen ( penerbit Indie) yg kita suka. Di dalam grup ini ada 3 peberbit indie:

Oase

Gemala

YPTD dan 

Kamlia Press Lamongan.

Ayo Melek Penerbit Buku  ( Penerbit Mayor dan Penerbit Indie ) 

Penerbit buku ada macam. Pertama penerbit Mayor dan kedua penerbit Indie. Apa perbedaanya? 

1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor. 

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

3.  Profesionalitas

4.  Waktu Penerbitan

5.  Royalti

6. Biaya penerbitan

Pertanyaannya sekarang apakah kita sudah mempunyai pandangan penerbit yg akan menerbitkan buku kita? 

Jawabnya adalah penerbit Independen ( penerbit Indie) yg kita suka. 

CV Kamlia Press Lamongan.

Penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN 

Melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,  editing,  Lay out, dan  design cover buku  dengan harga terjangkau. 

Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:

  1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskahdaftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dg fotonya dan Sinopsis 
  2. Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf  Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA sy atau email gusmukminin@gmail.com

TANYA JAWAB



P1. Ibu Aam

  1. Buku antalogi kan keroyokan apabila laku keras, itu royaltynya bagaimana ?
  2. Kalau buat buku solo di penerbit indie  bagai, hitungan tentang hak penulis? 

J1.

  1. Menurut pengalaman, antologi kroyokan itu yg beli anggota sendiri. Penulisnya sendiri. Jika ada yg beli maka lewat penulis masing2 berhak menjual dan dapat sisa biaya cetak. Begitu penerbit tidak menjual sendiri. Tapi silakan masing-masing penulis menjual sendiri2. Beda dengan menulis Duwet maka promo bersama hasil kita bagi berdua.
  2. Sama utk penulis solo. Kita membayar biaya cetak sesuai tabel di atas. Yg jual bapak sendiri penerbit hanya ikut promo, hasilnya sisa dari biaya terbit silakan dinikmati penulis sendiri

P2. Damar dari Serang Banten . 

 

  1. Selama  cak Inin jadi  pegiat literasi dan jadi penulis, apakah ada yang best seller? Buku apa itu?
  2. Bagaimana Bapak menyelesaikan orderan buku yang melimpah supaya bisa terbit sesuai waktu yang dijanjikan ?

J2.

  1. Sy baru menulis 2 th usia 55 jadi masih bel spt bapak ibu hebat. Sbg penulis pemula di usia senja smgt sy terus membara tdk kalah dg yg muda.ha. ha.ha. sombong. Tidak bapak. Ketika buku saya Jurus jitu menjadi penulis andal bersama para pakar, sy tulis dg sungguh 2 dan dg hati atsa petunjuk para Narsum termaduk Om Jay. Tukisan yg melibatkan hati maka akan  bertemu dg hati Penulisnya. Sy ingat terus itu. Alhamdulillah sampai sekarang terus laku dan sdh terjual 200 buku. Itu kebanggaan sy smg pemula. Utk buku best seller blm punya. Mudah2 bapak ibu semua dan sy bukunya bisa best seller. Aamiin Yra
  2. Tekniknya kita harus punya pegawai yg mumpuni dlm pembuatan cover buku, layout, edit dan buat PO Buku. Sy punya itu. Dan setiap buku yg masuk sgr dibuatkan cover sesuai permintaan dan langsung diajukan ISBN ke Perpusnas. Antri skrg bisa 3-4 Minggu. Tp.ada kadang2 Rizki penulis mungkin doanya 5 hari keluar

P3. Arham Asal Donggala Sulawesi Tengah BM Gel 21

 

Assalaamu ‘Alaikum Warahmatullahii Wabarakaatuh

Nama saya Arham Asal Donggala Sulawesi Tengah BM Gel 21

Menyimak apa yang disampaikan Narsum kita malam ini yang menarik sekali untuk diangkat sebuah pertanyaan walaupun masih pemula, pada materi yang disampaikan Cak Inin bahwa tahapan menerbitkan buku perlu dipahami salah satunya adalah Prawriting, pertanyaan saya ide atau gagasan itu muncul mengikuti mood sebagai pemula saya masih kesulitan untuk mencari ide judul apa yang akan saya tulis apalagi ditambah dengan fenomena lingkungan sekitar sering berganti ? bagaimana sikap yang saya harus ambil agar tahap prawriting ini bisa terlaksana ? Terima Kasih Bu Aam….

Narsum Menjawab

Dalam menulis harus punya ide. Tetapi tanpa idepun bisa. Ide bisa ditemukan ketika kita membaca WA atau membaca blog teman-teman. Ketika mendapatkan ide, rekam saja di hp.

P4. Widya 

Saat  menerbitkan buku proses layout dan proofreading apakah dilakukan oleh pihak penulis ataukah bisa minta bantuan penerbit. 

Narsum Menjawab

Layout tanggung jawab percetakan, nanti tulisan akan diedit oleh percetakan. Kalau kita kurang PD, bisa minta tolong teman yang pandai mengedit. Kalau diserahkan ke penerbit akan lama.

P5. Bu Aam, dari Kayu Agung, Sumatera Selatan.

Tentang seluk beluk proses turunnya ISBN. Dalam proses pengajuannya diajukan ke lembaga mana, dan bagaimana prosesnya ?

Narsum Menjawab

Yang bisa mengurus ISBN adalah penerbit yang punya ijin perusahaan. Lalu diajukan ke PERPUSTAKAAN NASIONAL.

P6

Dari jumlah buku yang diterbitkan Cak Inin, judul apa yang paling berkesan ? Sebutkan alasannya. Adakah hambatan Cak Inin saat menulis buku?

Narsum Menjawab

Buku yang paling berkesan adalah yang berjudul JURUS JITU MENJADI PENULIS HANDAL karena dua bulan sendiri dalam mengedit.

P7. Anis Marianti

Jika saat ini penerbit membuka jalan lebar untuk para guru menerbitkan buku. bisakah kesempatan yg sama dimiliki untuk anak didik atau anak-anak kita dirumah supaya mengalihkan prhatian mrk pada game agar melatih mereka berkarya ? 

Narsum Menjawab

Karena banyak tugas online terkadang anak main game maka bisa kita motivasi dengan kita memberi contoh cerpen atau tulisan kita untuk diberikan kepada siswa, jadi tidak hanya sekedar ngomong, tapi dengan bukti.

P8. Shima Tolitoli

Tertarik dgn tiap pentigraf yg selalu di share,  

https://cakinin.blogspot.com/2021/11/dicampakkan-pentigraf15-tubuhku-putih.html?m=1

Apakah pentigraf itu nantinya bisa di kumpulkan dan kemudian di terbitkan menjadi buku tanpa menjadi cerpen atau novel?

Narsum Menjawab

MENULIS MODAL NEKAT (BONEK) BONDO NEKAT. Dalam membuat pentigraf dapat konsultasi dengan teman. Pentigraf merupakan cerpen 3 paragraf, maksimal 210 kata, kalau kurang lebih bagus. Ceritanya lengkap dan mengejutkan. Fakta bisa diimajinasikan di belakang. Pentigraf bisa dibukukan menjadi antologi pentigraf , minimal 60 halaman. Satu pentigraf satu halaman. 

 

PENUTUP

 

Acara ditutup moderator.

Dengan ucapan Alhamdulillahiirabbil ‘Alaamin acara pelatihan pertemuan ke 17 ini kita tutup.

 

 

Posting Komentar

0 Komentar