PELATIHAN
BELAJAR MENULIS PGRI
Gelombang 21
dan 22
Pertemuan 23
Assalaamu
‘Alaikum Warahmatullahii Wabarakaatuh
Salam Blogger
Salam Literasi
Pada pelatihan kali ini Mr. Bams akan menemani walau hanya melalui via WAG akan membersama selama durasi 2 x 60 Menit, moderator kali ini juga seorang tenaga pendidik di kota Bandung, yakni SMP Taruna Bakti dan Mengampu Mata Pelajaran Informatika.
Narasumber pertemuan ke 23 ini adalah Joko Wirawan Mumpuni dan mengangkat Tema “Menjadi Penulis Penerbit Mayor”. Dan biodata singkat narsum sebagai berikut :
Agar menjadi penulis penerbit
mayor tentunya merupakan impian semua penulis. mari kita wujudkan impian kita dengan menjadi
penulis penerbit mayor. Tema kali ini akan memberikan informasi
tulisan-tulisan seperti apa yang d iinginkan penerbit untuk diterbitkan,
bagaimana cara memasukaan naskah hingga bagaimana motivasi untuk segera
menulis.
Sebelum
masuk lebih jauh ke materi narasumber mengajak melakukan placementest, terkait
dengan tulis menulis buku, posisi diri kita sebenarnya ada di mana ?
Karena
penerbit adalah perusahaan maka kita harus tahu posisi perusahaan itu dimana,
dimana pula posisi penulis , pembaca dll. Berikut adalah gambar besar industri
penerbitan buku.
Tips agar buku kita diterima penerbit mayor ;
1. Kita harus tahu pertimbangan utama penerbit dalam menerima naskah buku untuk diterbitkan. Karena penerbit adalah perusahaan, dan perusahaan itu mencari untung maka kita harus tahu posisi perusahaan itu dimana, dimana pula posisi penulis , pembaca dan lain-lain. Berikut adalah gambar besar industri penerbitan buku :
Terdapat 4 (empat) pihak utama pada industri penerbitan yaitu :- Penulis,,
- Penerbit
- Penyalur, dan
- Pembaca, konsumen atau pasar buku.
2.
Sistem
penilaian di penerbitan.
Penerbit memiliki sistem penilaian
sebagai berikut :
a. Editorial = 10%
b. Peluang potensi pasar
= 50 % - 100 %
c. Keilmuan = 30 %
d. Reputasi penulis =
10% - 100 %
Dari sistem penilaian di atas dapat
diketahui yang menjadi titik berat pertimbangan penerbit adalah peluang potensi
pasar. Jadi seberapa menguntungkannya buku itu diterbitkan ?
2.
3. Naskah
yang dipilih penerbit
Buku yang yang mengusung tema yang lagi trending ditambah lagi dengan
penulis yang terkenal sudah pasti tidak akan ditampik oleh penebit. Penilaian
naskah adalah peluang potensi pasar, hal ini dapat dilihat dari apakah temanya
sedang ngtrend? Apakah sedang dibutuhkan pasar? Bagi penulis untuk mengetahui
tema yang lagi ngetrend bisa mencari sendiri dengan bantuan GoogleTrend.
Sedangkan untuk mengecek reputasi penulis. Penulisnya punya nilai jual atau
tidak biasanya penerbit akan cek CV dari penulis tersebut kemudian
mengkonfirmasi dengan data Google Cendekia, akun sosmednya berapa followernya,
berapa jumlah pertemannanya, berapa jumlah subscribernya dan lain-lain. Berikut
contoh gambar penulis yang memiliki angka tinggi di google cendekia.
4. Tema tersebut akan
disasar untuk generasi apa ?
Perhatikan gambar
ini :
Yang paling sering ditanyakan
oleh penulis salah satunya adalah”berapa oplah cetak buku tersebut” nah
jawabnya tergantung dari apakah tema buku itu memlki daur hidup yang panjang
atau pendek, apakah tema buku tersebut memiliki pasar yang lebar? Yang paling
besar oplahnya (jumlah eksemplar dicetak) dalah bila memiliki tema dengan daur
hidup panjang serta memiliki pasar yang luas, sehingga bias digambarkan denga
kwadaran seperti ini.
Demikian
resume singkat saya semoga pembaca blog saya dapat menitipkan satu pesan dan
komentar serta yang sangat dibutuhkan krisannya untuk perbaikan resume
berikutnya.
Assalaamu
‘Alaikum Warahmatullahii Wabarakaatuh
Salam
Blogger
Salam
Literasi
Arham
Donggala
Sulawesi Tengah
0 Komentar