Ad Code

Responsive Advertisement

Menulis Buku Dari Karya Ilmiah

PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI

Gelombang 21 dan 22

Pertemuan Ke- 4

 



Assalaamu ‘Alaikum Warahmatullahii Wabarakaatuh

Assalaamu ‘Alaikum Warahmatullahii Wabarakaatuh

Syukur Alhamdulillah Pertemuan ke-4 pelatihan Belajar Menulis gelombang 21 dan 22 akan di pandu oleh Rosminiyati selaku moderator yang merupakan alumni dari pelatihan belajar menulis gelombang 19 akan membersamai kiat sampai batas waktu yang ditentukan. Untuk Narasumber pelatihan pertemuan ke 4 ini adalah Noralia Purwa Yunita, M.Pd seorang guru di SMP Negeri 8 Semarang dan merupakan alumni dari pelatihan belajar menulis gelombang 8. Selain mengajar, Bu Nora aktif menulis di blog dan tergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, Penulis baru di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, Penulis di penerbit Andi Offset (penerbit mayor), Penulis di penerbit Inovasi Publishing, salah satu team admin di website guru penggerak, pengurus pena guru di yayasan guru nusantara, anggota Komunitas Koordinator Virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya dan IPA, serta Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP.

Untuk tema belajar pada pertemuan kali ini adalah “Menulis Buku dari Karya ilmiah”.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam proses menulis buku dari karya ilmiah antara lain :

1.  Mengubah Judul

Judul buku yang berasal dari karya ilmiah lebih berfokus pada objek penelitian sehingga materi, subyek dan tempat penelitian harus dihilangkan.

Contoh :

a)         Judul Tesis : Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk   meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA. Judul buku menjadi    Kiat menulis modul berbasis riset.

b)    Judul best practice : efektivitas pembelajaran berbasis gamifikasi pada           peningkatan aktivitas dan  minat belajar siswa.

Judul buku : Gamifikasi membuat belajar seasyik bermain games

Dilihat dari contoh judul di atas, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan / pembuatan modul. Jadi ketika diubah menjadi judul buku, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.Tinggal menambah kata seperti KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya agar menjadi judul popular. 

2.  Mengubah daftar Isi

     Pada karya ilmiah, daftar isi berupa :

Bab 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

B 2 landasan teori

Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika

Bab 4 hasil dan pembahasan

Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran. 

Ketika dirubah buku, daftar isi mengikuti pedoman 2W+1H :

Bab 1 (Why) menjelaskan pentingnya modul BERBASIS RISET

Bab 2( APA) menjelaskan apa itu modul berbasis riset

Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, dan bagaimana penerapannya.

Contoh lain materi yang ada di BAB II KTI yaitu landasan teori berisi :

2.1. Hasil Belajar

2.2. Media Pembelajaran

2.3. Modul

2.4. Metode Pembelajaran

2.5 Pembelajaran Berbasis Riset

Ketika dirubah menjadi buku, tiap sub bab dijadikan menjadi bab :

Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku

Bab 2 TEORI BELAJAR

2.1. Belajar

2.2. Permasalahan dalam pembelajaran

2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku

Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN

3.1. Pengertian media

3.2. Jenis media

3.3. Manfaat media

Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku

Bab 4 mengenal modul

4.1. Pengertian modul

4.2. Karakteristik modul

4.3. Sistematika modul

4.4. Kelebihan modul

Sub bab pada karya ilmiah dapat dibuat menjadi bab baru pada buku sehingga satu bab saja dalam karya ilmiah dapat menjadi beberapa bab di dalam buku terutama pada bab 2 pada karya ilmiah.

Kemudian hilangkan rumus statistika yang biasanya ada dalam bab 3 karya ilmiah.

3.  Mengubah Sedikit Isi Karya Ilmiah

Kata “penelitian, laporan PTK, laporan skripsi dan kata lain yang biasa ada di karya ilmiah” harus dihilangkan

Grafik yang ditampilkan cukup grafik yang penting saja. Grafik lain bisa dirubah dalam bentuk kalimat.

Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book, atau karya ilmiah lainnya. Hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya

Untuk penulisan daftar pustaka dari internet seperti ini, urutannya adalah sebagai berikut :

👉 Nama.

Cara penulisan nama untuk artikel daring tidak berbeda dengan penulisan nama dari sumber buku maupun artikel cetak.

👉 Tahun Penayangan.

Tuliskan tahun penayangan dari artikel tersebut. Ingat tahun tayang artikel, BUKAN tahun akses

👉 Judul artikel

👉 Alamat URL (https://....)

👉 Waktu Pengambilan / waktu akses (diakses tanggal....)

Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut.

4. Karya ilmiah versi buku minimal berjumlah 70 halaman dalam format A5 dan tidak harus menampilkan data hasil penelitian.

5. Isi buku jangan sama persis dengan isi karya ilmiah. Strukturnya juga tidak  sama dengan struktur KTI aslinya.

Karya Ilmiah yang dirubah menjadi buku memiliki manfaat yang lebih dalam berbagi ilmu karena  dapat dibaca oleh pengajar lainnya  serta karya akan memiliki ISBN. Buku ada memoar diri kita, meskipun kita sudah tiada, melalui bukulah nama kita akan selalu dikenal sepanjang masa.

Demikianlah resume singkat "membuat buku dari karya ilmiah" semoga memotivasi semua peserta untuk memacu diri terus berkarya dan tak henti-hentinya menulisa walau duduk sebentar yang terpenting memiliki niat untuk berkarya.


Arham, S.Pi.,Gr

 

 


Posting Komentar

0 Komentar