Ad Code

Responsive Advertisement

Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Senin Ceria, November Indah bulan kelahiran,,,cukup beruntun daring hari ini, Membangun Digital Space yang aman bagi anak yang di bawakan oleh guru blogger kita, kandidat Doktor Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd, sudah diikuti sore tadi menjelang petang, belum lagi di sibukkan dengan Tugas selaku Proktor Gladi ANBK Tingkat SD/MI,,,wahhh melelahkan tentunya, dengan semangat yang tak kunjung padam tak terlewatkan moment yang full ilmu pengetahuan dan berbobot buat saya sendiri untuk mengasah dan terus berinovasi serta introveksi diri untuk melakukan perubahan dan mindset pengembangan diri selaku tenaga pendidik yang mengajar di salah satu SMK Pasca Bencana Likuifaksi, gempa dan Tsunami yakni di SMK Negeri 1 Banawa Selatan Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah di Tahun 2018.

Group WA Belajar Menulis Gelombang 21 dan 22 telah menunjukkan pukul 19:00 Wib yang sudah terjadwalkan masuk dengan materi pertemuan ke 13.

 


Pertemuan Ke  :  13

Hari/Tanggal     :  Senin, 01 November 2021
Pukul                :  19.00 WIB sampai selesai
Tema                :   Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan
Moderator         :  Rosminiyati
Nara Sumber    :  Susanto, S.Pd

Pembukaan 

Bapak/Ibu pecinta literasi, mohon izin chat grup saya kunci

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat malam Bapak/Ibu pecinta literasi Indonesia.

Semoga Bapak/Ibu semua dalam keadaan sehat dan berbahagia, dan senantiasa diberikan kemudahan dan kelancaran dalam mengikuti kegiatan belajar malam ini.

Semoga Bapak/Ibu semua dalam keadaan sehat dan berbahagia, dan senantiasa diberikan kemudahan dan kelancaran dalam mengikuti kegiatan belajar malam ini.

Mohon izin, malam ini saya akan membersamai Narasumber kita Bapak Susanto, S.Pd. atau bisa disapa Pak D menyampaikan materi “Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan”.

Seperti biasa, kuliah malam ini dibagi menjadi 4 sesi :

1. Pembukaan

2. Penjabaran materi

3. Sesi Tanya Jawab

4. Penutup

Bagi yang ingin bertanya, silakan menghubungi nomor 08127396949                                        Selanjutnya, marilah kita berdoa sejenak sesuai agama dan keyakinan masing-masing.

Tak kenal maka tak sayang. Tak sayang maka tak cinta. Agar kita cinta kepada guru yang memberikan ilmu kepada kita, marilah kita berkenalan dulu dengan membaca sejenak biodata beliau.

Selanjutnya waktu dan kolom chat saya serahkan kepada Narasumber. Silakan, Pak.

Biodata Nara Sumber :

Nama lengkap : Susanto

Nama Komunitas : Pak D

Tempat, tanggal lahir : Gombong Kebumen, 29 Juni 1971

Jenis kelamin :

Laki-Laki Pekerjaan : Guru Kelas SDN Mardiharjo, Kab. Musi Rawas, Prov. Sumatera Selatan Pendidikan : S1 Pend. Bhs. Indonesia, S1 Pend. Guru SD

Alamat lengkap : Jalan Pesantren Dusun 2 Desa D. Tegalrejo, Kec. Tugumulyo, Kab. Musi Rawas, Sumatera Selatan Nomor HP/WA : 081373353014

Alamat blog pribadi : www.blogsusanto.com

Akun media sosial : a. Facebook: https://www.facebook.com/Susantomusirawas/

                                b. Twitter: @antok_eni c. Instagram: @susanto_en

Silakan Pak D Susanto menyapa peserta.

Penjabaran Materi

Terima kasih, Kak Ros moderator kita, Guru jadul yang bermetamorfosis menjadi Guru Gaul Pembelajar  Menjuara, salam hormat.

Selamat malam, salam sejahtera Bapak dan Ibu

Assalaamualaikum Warahmatullaahii  Wabarakaatuh

Terima Kasih Omjay, Moderator: Kak Ros

Mohon izin, kali ini saya bergabung bersama Bapak dan Ibu semua dalam kelas menulis  Gelombang 21 & 22.

Sebelumnya mohon izin mengenalkan diri:

Saya alumnus BMMWABO&PGRI G-15

Belajar Menulis melalui WA Bersama Omjay & PGRI Gelombang 15

Pada saat itu (Belajar di G-15) seingat saya belum ada materi Proofreading

Saya yakin, ada (mungkin banyak) di antara Bapak atau Ibu yang sdh menjadi Proofreader Profesional

Oleh karena itu, saya mohon izin. Ibarat menggarami lautan, untuk Bapak dan Ibu yang berprofesi sebagai proofreader, kita dapat berbagi pada kesempatan selanjutnya.

Sebelum saya menyampaikan materi, saya sampaikan tujuan belajar kita malam ini.

Setelah membaca, menyimak, dan/atau menyaksikan video tentang proofreading dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, peserta KulWap dapat :

1. Menjelaskan pengertian proofreading

2. Menjelaskan hal-hal yang menjadi objek proofreading

3. Melakukan proofreading menggunakan KBBI dan PUEBI Daring sebagai alatnya.

Seperti di kelas ya, Pak/Bu

Sebenarnya, saya bukan "proofreader ataupun editor profesional"

Beberapa buku karya teman yang saya ikut di dalamnya sebagai editor di antaranya :

1.  Kunci Sukses Menjadi Moderator Online (Aam Nurhasanah), Desember 2020.

2.  Patidusa Pujangga Wiyata, Antologi Puisi Nusantara Bergema (Aam Nurhanasa, dkk), Januari 2021.

3.  Bait-bait Kerinduan, Antologi Puisi Ungkapan Rasa Rindu (Rofiana, S.Pd., dkk), Maret 2021, Januari 2021.

4.  Haru Biru Perjalananku, Catatan Perjalanan Tugas Kepala Sekolah Daerah Terpencil dan Satu Atap (“Ambu” Tini Sumartini), Maret 2021.

5.  Merajut Goresan Tinta Berbuah Karya (Herni Sunarya Banah, S.Pd.), Maret 2021.

6.  Purwakarya Literasi, antologi peserta Gel 18 (2021)

7.  Membongkar Rahasia Menulis ala Guru Blogger (Bersama Bu Noralia Puspa Yunita dkk), Juli 2021.

Terakhir diberi kesempatan menjadi editor buku Blogger Milenial, Ibu Maysaroh

Beberapa waktu lalu, saya baru selesai menguji baca dan mengedit tulisan teman blogger yang mau bikin buku Solo agar lulus dan mendapat Sertifikat Pelatihan Menulis ini.

Satu lagi naskah, belum saya kembalikan karena masih harus diuji baca kembali, Buku karya Ibu Sumarjiyati tentang penulisan cerpen.

Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.

Kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata.

Jadi, tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.

Proofreader harus dapat mengenali :

  • Apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
  • susunannya sudah tepat atau belum
  • substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak

Mengapa harus melakukan proofreading?

1.    Proofreading oleh penulis :

Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan. Oleh karena itu, kegiatan ini sesungguhnya adalah kegiatan akhir setelah tulisan diselesaikan. Para Guru Menulis, selalu menasihati : "Tulis saja, jangan pedulikan teknis. Salah nggak papa mumpung ide masih mengalir. Jika sudah selesai, barulah kita lakukan editing."

Jika proofreading dilakukan oleh penulis, kapan melakukannya ? Jika naskah sudah selesai, lakukan proofreading setelah naskah diendapkan beberapa saat Terjemahan "saat" bisa hitungan jam atau hari Agar dapat objektif.

2.    Proofreading oleh "orang lain"

Jika proofrading dilakukan oleh penulis setelah naskah diendapkan, maka ketika melakukannya, ia bertindak sebagai "CALON PEMBACA"

Langkah Pertama

Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.

Langkah Kedua

Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

Langkah Ketiga

Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

Yang keempat

1.  Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI & PUEBI, tetapi ada beberapa kata yang                                       mencerminkan gaya penerbit

2.  Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI

3.  Konsistensi nama dan ketentuannya

4.  Perhatikan judul bab dan penomorannya

Di atas berlaku untuk semua naskah, ya. Termasuk naskah tulisan di BLOG Jika Anda seorang blogger (dulu belum, mungkin) setelah ikut pelatihan di kelas ini, Anda adalag bloger karena resume dipublikasikan di blog Hal yang perlu dihindari kesalahan yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Sedikit bahkan tidak adanya kesalahan penulisan (typo) akan membuat pembaca nyaman.

Kesalahan lain misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya. Untuk ini, penulis mestilah menguasai EYD (sekarang PUEBI) dan kata-kata baku di KBBI.

Bapak/Ibu, sambil menunggu materi selanjutnya, silakan menulis resume. Ada gangguan jaringan di lokasi Pak D.

Cara mudah melakukan proofreading terutama pada ejaan, Setelah tulisan di blog selesai, buka jendela draft, dan buka juga jendela pratinjau. Baca tulisan pada jendela pratinjau Jika ada kesalahan penulisa, blok kata yang salah lalu di copy Setelah itu buka jendela draft, tekan tombol CTRL + F Tempelkan salinan tadi di kolom pencarian CTRL + V Akan muncul highlight tulisan, kita lakukan perbaikan, setelah itu klik tombol simpan atau CTRL + S Buka jendela pratinjau, kemudian refresh atau tekan tombol F5 Begini ilustasinya, namun saya menggunakan Wordpress dengan mode penulisan Classik Saya tidak menyisipkan suara, sayangnya.

 

Penutup

Agar tulisan kita nyaman dibaca dan informasi/pesan yang ingin kita sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca, kita perlu melakukan proofreading baik oleh diri sendiri maupun orang lain dalam rangka melakukan perbaikan sebelum tulisan diterbitkan, dengan menggunakan KBBI dan PUEBI.

Demikianlah materi inti dari Narasumber kita yang luar biasa pada malam ini.                                                                      

Sekarang kita memasuki sesi tanya jawab. Seperti biasa, penanya mengirimkan pertanyaan dengan format nama, alamat dan kirim ke 08127396949.

Kita mulai sesi tanya jawab dengan kode P1 artinya Pertanyaan 1. Mohon Pak D Susanto beri kode “N” artinya Next untuk melanjutkan pertanyaan berikutnya. Terima kasih.

Sesi Tanya Jawab

P 1

Assalamualaikum Bapak, saya Susan Anggraini dari Pangkalpinang ingin bertanya, berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan Proofeading dalam satu buku serta bagaimana kita dapat mengetahui bahwa hasil Proofeading yang telah kita lakukan itu sudah baik atau sempurna. Terima kasih atas jawabannya Pak.

Narsum Menjawab

Waktunya relatif ya, Bu.

Belajar dari pengalaman, perlu waktu “beberapa hari” untuk membaca naskah secara utuh.

Mengulangi membaca dan menandai kesalahan

Membaca lagi disertai perbaikan tulisan, ini memakan waktu “beberapa hari”

Diamkan setidaknya dua atau 3 hari lalu priksa kembali, dan naskah dikembalikan kepada penulis, untuk diperiksa Kembali, Periksa tulisan sendiri, waktunya tergantung penulis, semakin teliti tentu semakin lama

P2

Assalaamu ‘Alaikum Warahmatullahii Wabarakaatuh,, Perkenalkan Nama Saya Arham, S.Pi.,Gr asal Donggala Sulawesi Tengah BM Gelombang 21 ingin bertanya kepada narsum yang boleh dikata professional dalam mengedit dan merevisi sebuah karya tulis sebelum di terbitkan, menarik sekali materi yang disampaikan walau hanya via chat WA Group, Proofreading pada dasarnya aktivitas memeriksa kesalahan teks dengan cermat sebelum di publikasikan baik media cetak maupun media komunikasi lainnya, pertanyaan saya dalam melakukan pemeriksanaan kesalahan atau lebih halusnya mengedit sebuah naskah membutuhkan suatu pemikiran yang pasti dan tepat tentunya memiliki etika dalam aktivitas tersebut, bagaimana strategi yang baik agar tulisan yang kita publikasikan itu menarik, bisa diterima logika, mudah di fahami dan terkesan mengedukasi bahkan menghipnotis para pembacanya, terima kasih Pak Narsum,,,,,

Narsum Menjawab

J2

Luar biasa Pak Arham, S.Pi.,Gr

Agar menarik, strateginya :

1. Tulisan sesuai dengan tema yang dibahas, mengandung unsur yang diperlukan, SIDAMBA terjawab : SIapa, Di mana, Apa, Mengapa, Bagaimana, dan Kapan terpenuhi sesuai tema.

2. Struktur kalimat yang digunakan baik dan benar S-P-O-K nya. Apakah kalimat tunggal atau      kalimat majemuk. Jika kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat, tulis dengan struktur yang baik dan benar.

3. Upayakan tidak ada kesalahan ejaan/penulisan/pemenggalan kata

4. Pilihan kata bagus, kata baku yang digunakan sesuai KBBI

Agar bisa diterima logika?

He he he, substansi tulisannya rasional, wajar.

Bagaimana, Pak Arham?

Penanya : Siap,,,Terima kasih Pak atas pencerahannya ,,menarik sekali, karena walaupun kita sudah memiliki sebuat tulisan yang kemudian di simpan dulu dalam draft namun diperlukan yang namanya Proofreading yang diawali dari si penulis itu sendiri,,,,,semoga saya di beri kesempatan untuk lebih banyak berkomunikasi dengan Narsum hebat kita malam ini,,,, (Arham).

P 3

Assalamualaikum, saya mau bertanya.

1. Apakah perbedaan proofreading dan editing ?

Apakah pekerjaan editor sama dengan proofrider?

2. Apakah proofreading berlaku juga untuk dokumen-dokumen penting?

Narsum Menjawab :

No. 1

Sependek pengetahuan saya, editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.

Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

No. 2 Ya

P 4

Assalaamu 'Alaikum Warahmatullahii  Wabarakaatuh, Kenalkan saya Nur Eni dari Kalimantan Utara ingin bertanya Apa saja Tanggung Jawab seorang Proofreader?

Terima kasih

Narsum Menjawab

J4

Terima kasih Ibu Nur Eni dari Kalimantan Utara,

Tanggung jawab proofreader, memastikan bahwa tulisan si penulis efektif. Artinya, hasil uji baca sesuai dengan apa yang maksudkan oleh penulis. Mereka berdua Penulis dengan Proofreader tidak bekerja sendiri-sendiri.

Contoh :

“Ibu, kalimat pada paragraf ini maksudnya bagaimana? Apakah maksud tulisan Ibu seperti ini?”

Lalu penulis pun merespon.

“Maksudnya begini pak, bla … bla … bla ….”

Proofreader pun membalas, “O, begitu, jadi saya perbaiki menjadi seperti ini ?”

Misalnya begitu.

Jika dilakukan oleh penulis sendiri, si penulis yang memposisikan sebagai pembaca bertanya pada diri sendiri : KALIMAT INI MAKSUDNYA APA, YA ?

P 5

Assalamualaikum

Saya, Susi dari Kayu Agung, Sumatera Selatan

Dalam kegiatan proofeading, kesalahan logika seperti apa yang biasanya terjadi, Pak? Apakah karena penggunaan imbuhan yang kurang tepat atau memang karena salah dalam memilih kata?

Terimakasih, Pak

Wasalam

Narsum Menjawab

J5

Terima kasih, Bu Susi

Aha, Wong kito, salam dari Musi Rawas, Bu Susi.

Kesalahan logika yang terjadi: substansi materi dengan penjelasan sebelumnya.

Misalnya, pada BAB sebelumnya dijelaskan bahwa kata baku dalam cerpen digunakan dalam narasi. Untuk dialog tidak harus, karena dialog mencerminkan bahasa lisan yang dikutip menjadi tulisan.

Nah, pada contoh cerpen (yang penulis tersebut buat) ternyata narasinya menggunakan kata-kata yang tidak baku. Ini kan bertentangan dengan penjelasan sebelumnya. Proofreader melakukan konfirmasi kepada penulis, lalu dilakukan perbaikan. Jadi, proofreader dengan penulis tidak bekerja sendiri-sendiri, ya. Isi tulisan sepenuhnya hak cipta penulis dan tanggung jawab penulis.

Proofreader/editor memolesnya saja agar kalimatnya menjadi “bagus”.

Contoh proofreading/editing :

Kalimat :

Pada saat jam istirahat mengajar ada beberapa guru bercengkerama sambil minum teh yang disiapkan oleh petugas kantin yang biasa setiap hari menyajikan minuman bagi guru didalam ruang guru pada masing masing meja guru tersebut.

Kalimat itu terdiri dari 34 kata, Banyak kata dalam kalimat disarankan tidak lebih dari 20 kata, Kalimat tersebut perlu diedit kembali.

Pada saat jam istirahat mengajar ada beberapa guru bercengkerama. Mereka bercengkerama sambil minum teh yang disiapkan oleh petugas kantin yang biasa setiap hari menyajikan minuman bagi guru di dalam ruang guru, atau Pada saat jam istirahat mengajar ada beberapa guru bercengkerama. Mereka bercengkerama sambil minum teh yang disiapkan oleh petugas kantin yang biasa setiap hari menyajikan minuman bagi guru. Coba dirasakan ...!

Sepertinya tidak ada yang bertanya, Pak D.

5 menit menjelang pukul 21.00

Kepada Pak D Susanto, mohon berkenan memberikan closing statement-nya

Contoh sederhana proofreading :

 

Teks asli

Membuat cerita fiksi memang sedikit berbeda dengan cerita non fiksi. Tetapi cerita non fiksi dapat disampaikan dengan gaya cerita fiksi agar lebih menarik. Tentu sepanjang tidak bertentangan dengan aturan penulisan karya non fiksi yang telah ditentukan, seperti makalah ilmiah, laporan penelitian, dan sejenisnya.

Teks Perbaikan

Membuat cerita fiksi memang sedikit berbeda dengan cerita nonfiksi. Tetapi, cerita nonfiksi dapat disampaikan dengan gaya cerita fiksi agar lebih menarik. Tentu sepanjang tidak bertentangan dengan aturan penulisan karya nonfiksi yang telah ditentukan, seperti makalah ilmiah, laporan penelitian, dan sejenisnya.

Pernyataan Penutup dari saya :

Wah ... ada pertanyaan susulan nih, Pak D. Lanjut ?

P 6

Assalamualaikum w.w. perkenalkan saya Umi Agus Farida. Terimakasih atas ilmunya dan mohon izin bertanya, saat tertentu saya membaca ulang apa yang telah saya tulis dan ternyata banyak yang salah dan akhirnya tinggal sedikit, bagaimana cara menyikapinya. Satu lagi pak, saya ingin mengajak siswa ke suatu percetakaan, apa saja yg harus saya persiapkan, terima kasih.

Mohon diperjelas : saat tertentu saya membaca ulang apa yang telah saya tulis dan ternyata banyak yang salah dan akhirnya tinggal sedikit, bagaimana cara menyikapinya. maksudnya bagaimana ?

Narsum Menjawab

Saat tertentu, berarti tulisan sudah lama jadi, baru dibaca kembali. Bagus

ternyata banyak yang salah dan akhirnya tinggal sedikit ---> jika maksudnya tidnggal sedikit yang salah, ya perbaiki lagi tulisannya sesuai kesalahan.

ingin mengajak siswa ke suatu percetakaan, apa saja yg harus saya persiapkan ----> jika maksudnya berdarmawisata, siapkan segala sesuatunya termasuk maksud kunjungan.

OK, Pak D. Pertanyaan sudah habis, dan waktu juga sudah lewat, silakan pernyataan penutupnya.

Kuman di seberang lautan tampak, Gajah di pelupuk mata tidak tampak.

Juga teringat ketika teman-teman nonton bola di tribun atau di televisi.

Bapak sebagai penulis adalah pemain bola yang menggiring bola ke gawang lawan. Kadang tidak tahu di depan ada pemain yang hendak menjegal. Kami penonton di kejauhan tahu benar ke mana bola harus ditendang.

Demikian pula menulis, jadi perlu orang lain untuk ikut membaca tulisan kita.

Kita tidak mungkin menguasai segalanya, hanya orang-orang tertentu yang ditakdirkan memiliki kompetensi : penulis, proofreader, editor, sekaligus.

Trima kasih dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Wassalaamualaikum Warahmatullaahii Wabarakaatuh.


Kesimpulan :

Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan. Oleh karena itu, kegiatan ini sesungguhnya adalah kegiatan akhir setelah tulisan diselesaikan.

Proofreader harus dapat mengenali :

1)    Apakah sebuah kalimat efektif atau tidak,-

2)    Susunannya sudah tepat atau belum.,

3)    Substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak.

 

 


Posting Komentar

0 Komentar